|
bersama-sama jaga hati ye... inshALLAH, ALLAH akan jaga kita... |
Assalamualaikum… Apa khabar imanmu pada hari ini??? Sihatkah ia??? Sudah makankah ia??? Sahabatku, setiap detik dan saat yang kita lalui, banyak perkara yang kita lakukan. Terkadang ada perkara-perkara yang kita lakukan itu akan memberi kesan kepada hati kita sama ada kita sedari ataupun tidak. Di sini, kita akan membicarakan soal...
"Lima Perosak Hati"
Sahabat-sahabat yang ana kasihi kerana ALLAH...
Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rosak, busuk atau hitam, maka rosak, busuk dan hitamlah pula perbuatannya. Jadi, menjadi kewajipan ke atas kita untuk menjaga hati kita dari kebinasaan.
”Ketahuilah bahawa setiap raja memiliki pagar (aturan). Ketahuilah bahawa pagar Allah adalah larangan-larangannya. Ketahuilah, bahawa dalam jasad manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rosak, maka rosak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
(HR Bukhari dan Muslim).
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan terdapat lima perkara yang boleh merosakkan hati,
1) Bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk)
2) Angan-angan kosong
3) Bergantung kepada selain Allah
4) Kekenyangan
5) Banyak tidur.'
Pertamanya, tahap kebergantungan kita selain kepada Allah. Hal ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.
Jika seseorang bertawakkal kepada selain ALLAH maka ALLAH akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. ALLAH akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari ALLAH, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. ALLAH berfirman, ertinya:
"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka."
(Maryam: 81-82)
"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)
Maka, di sini jelas bahawa orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah labah-labah dan rumah laba-labah adalah rumah yang paling lemah dan rapuh.
Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista.
ALLAH berfirman, ertinya:
"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain ALLAH, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (ALLAH)." (Al-Isra': 22)
Terkadang keadaan sebahagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebahagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.
Kedua, adalah pergaulan. Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan.
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).
Dan ALLAH berfirman lagi: "Teman-teman akrab pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh bagi sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).
Firman ALLAH:
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).
Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Oleh itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha ALLAH.
Yang ketiga ialah larut dalam angan-angan kosong. Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang "MUFLIS" dirinya. Bahkan turut dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang "MUFLIS". Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya.
Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal soleh yang mendekatkan dirinya kepada ALLAH. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.
Seterusnya ialah makanan. Makanan perosak terbahagi kepada dua jenis.
Pertama , merosakkan kerana zat dan terbahagi juga kepada dua jenis.
1) Haram kerana hak ALLAH seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam.
2) Haram kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.
Kedua , merosak kerana melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan melebihi batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan kerananya ia mudah mengikuti hamba kepada syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan betah tinggal berlama-lama.
Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:
"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).
Yang terakhir ialah banyaknya tidur. Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.
Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi kerana lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Shubuh dengan terbitnya matahari. Emak ana selalu pesan jangan tidur selepas subuh sebab akan tertutup pintu-pintu rezeki. Cuba bayangkan, sekiranya seseorang yang bergelar ayah mengamalkan sikap seperti ini. Nescaya, tiada apalah yang akan dapat diberikan kepada ahli keluarganya sebagai nafkah. Apalah salahnya bagi kita yang bergelar anak ini untuk membantu ibu bapa mengemas rumah. InshALLAH, dari sini akan lahirlah nilai-nilai keluarga yang bahagia. Oleh itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan diberikan rezeki, saat diberikannya barakah.
Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bahagian akhir malam, atau sekitar delapan jam dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam .
Semoga sama-sama dapat menjaga hati... (^_^)
(Disadur dari Mufsidaatul Qalbi Al-Khamsah, min kalami Ibni Qayyim Al-Jauziyyah/Abu Okasha Ainul Haris)